Senin, 30 Juni 2014

Lampu LED, hemat dan tahan lama





Beralih ke lampu LED


 
Dengan menggunakan lampu LED, banyak keuntungan yang bisa kita dapatakan. Diantaranya adalah tagihan listrik yang menurun drastis.

Lampu adalah salah satu piranti yang menghabiskan listrik yang cukup besar di rumah. Bayangkan, dalam sehari lampu bisa digunakan selama lebih dari 12 jam. Seandainya sebiah rumah menggunakan lampu dengan ukuran 25 watt yang menyala, itu berarti bahwa kita menggunakan 10 lampu x 25 watt x 10 jam = 3000 watt. Dalam seminggu 21.000 watt dan sebulan 63.000 watt. Cukup banyak bukan? Besarnya pemakaian listrik karena pemakaian lampu ini tentu berakibat pada besarnya tagihan listrik yang harus kita bayar.

Untuk mengurangi tagihan listrik tersebut, salahsatu cara yang bisa kita lakukan adalah dengan mengurangi penggunaan lampu di rumah kita. Namun cara ini cukup sulit dilakukan mengingat bahwa lampu sangat dibututhkan sebagai penerangan di malam hari, pada saat dimana lampu alami, yaitu matahari tidak bersinar. Cara lain yang masuk akal adalah dengan mengganti lampu-lampu di rumah kita dengan lampu hemat energi.

Menghemat listrik untuk menghemat biaya

Salah satu lampu teknologi terbaru lampu hemat energi adalah LED (Light Emitting Diode). Teknologi ini sebenarnya bukan teknologi baru. Kalkulator dan telepon genggam misalnya, dari dulu sudah menggunakan teknologi ini.

Saat ini banyak merk lampu LED yang dijual di toko. Harganyapun bervariasi. Sebagai contoh, pengalaman saya sendiri. Saya membeli lampu LED yang berdaya 5 watt. 5 watt sudah cukup terang lho.!!! Sama terangnya dengan lampu hemat energi konvensional sebesar 18 watt kira-kira.
Waktu beli di toko, ada yang seharga 20 ribu, 40 ribu dan ada yang 72 ribu. Saya beli ke tiga-tiganya. Itung-itung percobaan. Dan ternyata yang paling mahal terlihat paling terang.

Menurut yang saya baca di beberapa majalah, lampu LED bisa menghemat penggunaan listrik hingga 80 %. Coba  bandingkan pengalaman saya diatas. Untuk mendapatkan penerangan yang sama, kita membutuhkan 5 watt dengan menggunakan lampu LED, tapi kita butuh 18 watt jika menggunakan lampu hemat energi konvensional (CFL). Lebih dari 3 kali lipat.

Jika semua lampu di rumah diganti dengan lampu LED, anda bisa memperkirakan sendiri berapa banyak biaya yang bisa kita hemat. Kalau diatas, saya menggunakan lampu hemat energi sebesar 25 watt sebagai contoh dan dalam sebulan menghabiskan 63.000 watt. Itu setara dengan menggunakan LED 8 watt. Jadi kita menggunakan 8 watt x 10 lampu x 12 jam =  960 watt. Dalam seminggu kita hanya menggunakan 6720 watt dan sebulan 28.800 watt saja. Bandingkan dengan 63.000 watt. Cukup banyak bukan.?

Walaupun harganya sedikit agak mahal, namun lampu LED bisa bertahan hingga lebih dari 5 tahun. Bahkan, terlepas benar dan tidaknya, para penjual di tiko yang saya beli mengklaim bahwa lampu LED mampu bertahan hingga lebih dari 10 tahun. Saat ini saya belum bisa membuktikan karena baru menggunakan nya sekitar 2 atau 3 tahun.

Keuntungan lainnya adalah bahwa lampu LED tidak mengeluarkan panas terlalu banyak. Hal ini berdampak pada penggunaan AC dan juga ketahanan dari lampu itu sendiri.

Berikut tabel perbandingan dari penggunaan lapi pijar biasa, lampu hemat energi konvensional dan lampu LED


Lampu pijar Lampu hemat energi Lampu LED
konvensional
Umur lampu 1.000 8.000 18.000
Daya listrik (watt) dengan terang yang sama
(10 lampu x 12/hari x 365hari)
45 25 8
Biaya operasional per tahun
(10 lampu x 12/hari x 365hari x Rp. 900/kWh)
1.773.900 985.500 315.360




1 komentar:

  1. lampu led emang bagus dan tahan lama sya udah coba tuh.
    Baca juga Info Komunitas Online Megapolitan => Infonitas.com

    BalasHapus

Rak unik buatan sendiri

Rak unik buatan sendiri dari bahan-bahan dirumah Daripada membeli, sebenarnya kita bisa memanfaatkan bahan-bahan tak terpakai dirum...